Tanggal Rilis | : | 2 April 2018 |
Ukuran File | : | 1.24 MB |
Abstraksi
EKSPOR
þ Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan Februari 2018 mengalami kenaikan dibandingkan bulan Januari 2018, yaitu dari US$690,20 juta menjadi US$724,67 juta atau naik sebesar 4,99 persen. Namun bila dibandingkan dengan bulan Februari 2017, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 5,13 persen.
þ Kenaikan terbesar nilai ekspor Sumatera Utara pada Februari 2018 terhadap Januari 2018 terjadi pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$43,03 juta (16,80%) diikuti golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$8,84 juta (10,30%), karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$8,75 juta (8,90%).
þ Ekspor ke Tiongkok pada Februari 2018 merupakan yang terbesar yaitu US$101,14 juta, diikuti Amerika Serikat sebesar US$66,93 juta dan India sebesar US$43,87 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 29,25 pearsen.
þ Menurut kelompok negara tujuan ekspor pada Februari 2018, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$227,54 juta (31,40 persen).
IMPOR
þ Nilai impor melalui Sumatera Utara bulan Februari 2018 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$385,11 juta, atau turun sebesar 17,54 persen dibandingkan bulan Januari 2018 yang mencapai US$467,05 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 44,84 persen.
þ Nilai impor bulan Februari 2018 dibanding bulan Januari 2018, barang modal turun sebesar 43,12 persen, bahan baku/penolong turun sebesar 15,13 persen, dan barang konsumsi naik sebesar 10,87 persen.
þ Pada Februari 2018, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$27,73 juta (49,63%), sedangkan golongan barang yang mengalami peningkatan nilai impor terbesar yaitu golongan bahan kimia anorganik (HS 28) sebesar US$11,54 (52,80%).
þ Nilai impor bulan Februari 2018 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$124,10 juta dengan perannya mencapai 32,23 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar US$48,13 juta (12,50%), dan Malaysia sebesar US$41,01 juta (10,65%).