Tanggal Rilis | : | 2 Januari 2018 |
Ukuran File | : | 1.28 MB |
Abstraksi
Abstraksi
- Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan November 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan Oktober 2017, yaitu dari US$790,41 juta menjadi US$786,99 juta atau turun sebesar 0,43 persen. Namun bila dibandingkan dengan bulan November 2016, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 8,75 persen.
- Penurunan terbesar nilai ekspor Sumatera Utara pada November 2017 terhadap Oktober 2017 terjadi pada golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$22,43 juta (-25,46%), diikuti golongan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$19,49 juta (-15,31%), dan golongan bahan kimia organik (HS 29) sebesar US$2,95 juta (-6,54%).
- Ekspor ke Amerika Serikat pada November 2017 merupakan yang terbesar yaitu US$116,81 juta diikuti Tiongkok sebesar US$100,70 juta dan India sebesar US$43,46 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,16 persen.
- Menurut kelompok negara tujuan pada November 2017, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$256,64 juta (32,61 persen).
- Nilai impor melalui Sumatera Utara bulan November 2017 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$484,86 juta, atau naik sebesar 7,57 persen dibandingkan bulan Oktober 2017 yang mencapai US$450,75 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 50,20 persen.
- Nilai impor bulan November 2017 dibanding bulan Oktober 2017, barang konsumsi naik sebesar 12,82 persen, barang modal naik sebesar 7,68 persen, dan bahan baku penolong naik sebesar 4,33 persen.
- Pada November 2017, golongan barang yang mengalami peningkatan nilai impor terbesar yaitu golongan bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$21,08 (38,31%), sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah besi dan baja (HS 72) sebesar US$7,76 juta (-37,84%).
- Nilai impor bulan November 2017 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$174,88 juta dengan perannya mencapai 36,07 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar US$63,90 juta (13,18%), dan Malaysia sebesar US$39,76 juta (8,20%).