• Perekonomian Kabupaten Karo
tahun 2020 mengalami
kontraksi sebesar -0,80 persen. Berdasarkan
pendekatan produksi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian
mengalami kontraksi terbesar yakni sebesar -10,07 persen. Terdapat 6 lapangan usaha yang masih menunjukkan
pertumbuhan positif, salah satunya
adalah lapangan usaha informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 4,70 persen.
• Berdasarkan pendekatan
pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi LNPRT mengalami kontraksi terbesar yakni sebesar -3,19
persen, sedangkan hanya komponen perubahan inventori yang mengalami pertumbuhan
positif yaitu sebesar 9,55 persen.
• Secara nominal, PDRB Kabupaten Karo tahun 2020 atas dasar harga berlaku
mencapai 20,97 triliun rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai 14,26 triliun
rupiah.
• Tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB Kabupaten Karo
pada tahun 2020 yaitu: pertanian,
kehutanan, dan perikanan sebesar 53,72 persen, perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil
dan sepeda motor sebesar 10,57 persen,
serta konstruksi
sebesar 7,42
persen.
• Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT)
memberi kontribusi terbesar yaitu sebesar
53,54
persen, menyusul komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 31,52 persen, kemudian komponen
ekspor dan impor yang berkontribusi masing-masing sebesar 24,31 persen dan
24,28 persen, menyusul komponen pengeluaran pemerintah yang berkontribusi
sebesar 9,10 persen, komponen perubahan inventori berkontribusi sebesar 4,10
persen, dan komponen konsumsi LNPRT yang memberikan kontribusi terkecil yaitu
sebesar 1,71 persen.