Nomor Katalog | : | 1105005.1211 |
Nomor Publikasi | : | 12110.24034 |
ISSN/ISBN | : | - |
Frekuensi Terbit | : | Khusus/Ad Hoc/Lainnya |
Tanggal Rilis | : | 31 Desember 2024 |
Bahasa | : | Indonesia |
Ukuran File | : | 22.24 MB |
Abstraksi
Badan Pusat Statistik telah melaksanakan pendataan Potensi Desa (Podes) 2024 pada
bulan Mei 2024 secara sensus terhadap seluruh wilayah kabupaten/kota, kecamatan, dan wilayah
administrasi pemerintah terendah setingkat desa. Adapun wilayah administrasi setingkat desa yang
dicakup di Podes meliputi desa, kelurahan, nagari di Sumatera Barat, Unit Permukiman Transmigrasi
(UPT), dan Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT) yang masih dibina oleh kementerian terkait.
Hasil pendataan Podes 2024 mencatat bahwa 84.276 wilayah administrasi pemerintah setingkat
desa terdiri dari 75.753 desa, 8.486 kelurahan, dan 37 UPT/SPT. Selain itu diketahui pula jumlah
kecamatan sebanyak 7.281 dan jumlah kabupaten/kota sebanyak 514.
Pendataan Podes 2024 mengumpulkan beragam informasi, baik yang bersifat potensi yang
dimiliki desa/kelurahan maupun informasi terkait kerawanan atau tantangan yang dihadapi desa/
kelurahan serta infrastruktur dasar di desa/kelurahan. Informasi terkait potensi desa/kelurahan
meliputi : kependudukan dan ketenagakerjaan, perumahan dan lingkungan, pendidikan, kesehatan,
sosial budaya, olahraga dan hiburan, angkutan, komunikasi dan informasi, ekonomi, keamanan,
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. Informasi terkait kerawanan atau
tantangan meliputi bencana alam, pencemaran lingkungan, permasalahan sosial dan kesehatan di
masyarakat, dan gangguan keamanan yang terjadi di desa/kelurahan. Informasi infrastruktur di
desa/kelurahan meliputi: infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Hasil pendataan Podes 2024 menunjukkan sebagian besar desa/kelurahan di Indonesia
masyarakatnya bekerja di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan, yaitu 66.002 desa/
kelurahan. Selain itu, ada 8.468 desa/kelurahan yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di
bidang perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, dan ada
5.457 desa/kelurahan yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang industri pengolahan.
Banyaknya masyarakat desa/kelurahan yang bekerja di bidang pertanian di Indonesia didukung
keberadaan sungai, saluran irigasi dan embung yang berada di desa/kelurahan. Dari 84.276
desa/kelurahan di Indonesia ada 67.050 desa/kelurahan yang terdapat sungai, ada 36.685 desa/
kelurahan yang terdapat saluran irigasi, dan ada 10.857 desa/kelurahan yang terdapat embung.
Pendataan Podes 2024 menunjukkan potensi ekonomi yang dimiliki desa/kelurahan,
terdapat 23.300 desa/kelurahan yang memiliki produk barang unggulan dan sebanyak 2.412 desa/
kelurahan yang mengekspor produk unggulannya ke negara lain. Dalam mendukung bergeraknya
perekonomian tidak hanya ditunjang oleh sarana fisik, namun dukungan fasilitas perkreditan dan
fasilitas jaringan telekomunikasi menjadi penting di masa kini agar geliat pertumbuhan ekonomi
lebih cepat. Hasil Podes 2024 menunjukkan terdapat 60.963 desa/kelurahan memiliki Kredit
Usaha Rakyat (KUR), ada 9.848 desa/kelurahan memiliki Kredit Usaha Bersama (KUBE), ada
12.227 desa/kelurahan memiliki Kredit Usaha Kecil (KUK). Fasilitas jaringan telekomunikasi
yang dicakup di Podes yaitu keberadaan Base Transceiver Station (BTS), sinyal telepon seluler, Village Potential Statistics of Karo Regency 2024 viii
dan sinyal internet telepon seluler/handphone. Terdapat 81.159 desa/kelurahan yang ada sinyal
telepon selular, namun 14.766 desa/kelurahan kekuatan sinyalnya lemah, dan masih ada 3.117
desa/kelurahan yang tidak ada sinyal telepon selular di wilayahnya.
Pendataan Podes 2024 mencatat terdapat 11.019 desa/kelurahan terjadi pencemaran air di
wilayahnya, terdapat 947 desa/kelurahan terjadi pencemaran tanah di wilayahnya, dan terdapat
4.754 desa/kelurahan terjadi pencemaran udara di wilayahnya. Selain kejadian pencemaran, Podes
2024 menunjukkan kejadian bencana alam di wilayah desa/kelurahan, dimana ada 14.260 desa/
kelurahan terjadi bencana banjir di wilayahnya, ada 7.158 desa/kelurahan terjadi bencana gempa
bumi di wilayahnya, dan ada 6.493 desa/kelurahan terjadi bencana tanah longsor di wilayahnya.
Pendataan Podes 2024 juga menyajikan berbagai informasi terkait ketersediaan infrastruktur
berbagai bidang di Indonesia. Pada bidang pendidikan, di jenjang sekolah dasar diketahui bahwa
ada 148.791 SD Negeri dan Swasta, dan ada 28.193 MI Negeri dan Swasta yang tersebar di desa/
kelurahan di Indonesia. Pada jenjang sekolah menengah pertama, ada 42.440 SMP Negeri dan
Swasta dan 19.716 MTs Negeri dan Swasta yang tersebar di desa/kelurahan di Indonesia. Pada
jenjang sekolah menengah atas ada 15.031 SMA Negeri dan Swasta, ada 10.165 MA Negeri
dan Swasta, ada 14.646 SMK Negeri dan Swasta yang tersebar di desa/kelurahan di Indonesia.
Pada jenjang akademi/perguruan tinggi ada 705 akademi/perguruan tinggi negeri dan ada 4.083
akademi/perguruan tinggi swasta di Indonesia. Pada bidang kesehatan, Podes 2024 menunjukkan
terdapat 3.115 rumah sakit dan 251 rumah sakit bersalin di Indonesia, dimana provinsi Jawa
Barat provinsi adalah wilayah provinsi yang memiliki rumah sakit terbanyak di Indonesia yaitu 433
rumah sakit dan Provinsi Jawa Timur adalah wilayah provinsi yang memiliki rumah sakit bersalin
terbanyak di Indonesia yakni sebanyak 72 rumah sakit bersalin. Selain rumah sakit, jumlah fasilitas
puskesmas Indonesia berdasarkan Podes 2024 sebanyak 4.846 puskesmas rawat inap dan 5.730
puskesmas tanpa rawat inap.
Pemerintah memprioritaskan pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Hasil Pendataan Podes dapat digunakan
sebagai bahan analisis kewilayahan terkait potensi ekonomi, sosial dan sarana/prasarana wilayah.
Selain itu juga dapat digunakan dalam evaluasi program dan digunakan dalam penyusunan
kebijakan/strategi berbasis kewilayahan.